Selasa, 19 Januari 2010

MEMAKAN HARTA ANAK YATIM ITU HARAM HUKUMYA DAN MEMBANTU ANAK TAK MAMPU ITU WAJIB HUKUMNYA !!!!!!!

Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama-hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar. [Annisa:4]

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zdalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). [Annisa :10]

Seruan yang disampaikan Allah kepada hamba-hambanya tersebut sangatlah jelas maksud dan tujuannya. Allah secara jelas melarang seseorang menukarkan kepunyaan anak yatim dengan kepunyaan kita yang nilainya lebih rendah dan memakan hartanya walaupun itu dibarengi dengan harta kita.

Balasan, Adzab yang diberikan Allah SWT terhadap orang yang memakan harta anak yatim secara zdalim sangatlah besar dan menakutkan, yaitu di masukkannya orang tersebut kedalam api neraka.

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. [Annisa : 36]

Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah, dan mereka itulah orang-orang beruntung. [Arrum : 38].

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. [Al Baqoroh : 177]

Selain Allah SWT mewajibkan kepada kita untuk menyembahnya, Allah juga mewajibkan kepada kita untuk berbuat baik terhadap sesame. tolong-menolong, bantu-membantu terhadap orang yang membutuhkan, memelihara dan mendidik anak yatim, memberikan sedekah dan zakat kepada orang miskin, musaffir dll., [bagi yang mampu] adalah representasi dari perintah-perintah tersebut.

Banyaknya ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan tentang perintah-perintah yang ditujukan kepada kita untuk berbuat baik terhadap anak yatim, orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan, adalah cerminan dari begitu besarnya perhatian yang Allah berikan terhadap hamba-hambanya tersebut.

Kita, hamba-hamba yang mampu, yang beriman, mengharapkan ridlomu untuk dapat dan dengan ikhlas melaksanakan perintah dan larangan-laranganmu tersebut. Engkaulah Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang. Amiin.

Rabu, 06 Januari 2010

Stop !!!, anak lari dari Blora

Stop !!!, anak lari dari Blora

Di Semarang ada anak dari Blora menjadi penjaga toko, di Rembang banyak anak dari Blora [gadis kecil] menjadi pelayan kedai kopi, di Pati ada anak dari Blora menjadi penyanyi karaoke [PK], di Sunan kuning ada anak dari Blora menjadi PSK, di jalan raya ada anak dari Blora menjadi pengamen dan pengemis dan masih banyak lagi anak-anak dari Blora yang menjadi apa2 di kota orang. Hal tersebut adalah sebagian dari potret anak-anak yang lari dari kota tercinta ini.

Kenapa bisa seperti itu, apakah memang dia diciptakan untuk hidup seperti itu, atau, apakah dunia yang diinginkan oleh anak tersebut seperti itu ???. itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang sudah kadaluwarsa, sekarang saatnya kita untuk bertindak, mengambil sikap [jawab yudi].

Rendahnya tingkat pendidikan dan lemahnya ekonomi orang tua merupakan faktor-faktor yang menentukan berhasil tidaknya pembinaan anak di kabupaten Blora ini. Karena rendahnya tingkat pendidikan orang tua, orang tua jadi kurang memahami bagaimana sebenarnya pola mendidik, memberikan bimbingan-bimbingan kepada anak yang baik dan benar, sedangkan lemahnya ekonomi orang tua dapat menyebabkan, perhatian, rasa kasih sayang, bimbingan, pendidikan yang seharusnya diberikan orang tua terhadap anak menjadi berkurang atau berjalan tidak maksimal.

Selain kedua faktor tersebut, mahalnya biaya pendidikan dan mahalnya transportasi adalah faktor yang paling menentukan berhasil tidaknya pembinaan anak di kabupaten Blora ini. Karena biaya sekolah mahal anak tidak bisa melanjutkan sekolah. Karena transportasinya mahal anak tidak bisa berangkat sekolah.

Kondisi semacam ini dapat menjadikan anak-anak tidak siap mental dan iman dalam menghadapi era globalisasi sehingga mengakibatkan anak-anak menjadi mudah terprovokasi dengan budaya-budaya, perilaku-perilaku dan gaya hidup yang tidak baik.

Malangnya nasib anak-anak Blora ini nampaknya tidak akan berubah dan akan selalu begitu, malah cenderung semakin banyak jumlahnya dari tahun ke tahun. Contoh kecil, di kabupaten Rembang, hari demi hari, bulan demi bulan, perkembangan anak-anak dari Blora yang dipekerjakan sebagai tenaga penjual kopi jumlahnya makin meningkat. hal ini bisa kita buktikan sendiri, coba saja kita pergi ke Rembang! [karena penulis tak punya data maka yang digunakan adalah gambaran saja].

Anak adalah aset, anak adalah calon pemimpin di waktu yang akan datang, maka pendidikannya, akhlaknya, keterampilannya harus kita perhatikan dan kita bina sejak dini, jangan kita biarkan mereka kelaparan, mengamen, menjadi pencandu dll., Kalau tidak ingin Blora ini tetap menjadi kota yang tertinggal, kota yang mati dll.

PENDIDIKAN GRATIS, PENGOBATAN GRATIS DAN TRANSPORTASI UNTUK ANAK SEKOLAH GRATIS disertai dengan pengoptimalan peranan madarasah-madarasah, pesantren-pesantren, panti asuhan, rumah baca, dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya [pendidikan nonformal] maka akan tercapailah cita-cita kita menjadi Blora yang bermartabat, Blora yang maju, Blora yang jaya. Takkan ada lagi anak-anak menjadi pengamen, penjual kopi, penjaga toko dll.

Untuk lebih konkret dan jelasnya, dapat anda buka di teras-teras toko terdekat atau hubungi saya pada jam-jam malam di stasiun TV swasta.

Viva cah mbloro
God bless you,
Amiin amiin amiin ....................................... amiin yaa robbal ‘alamiin.